Out of track

You should stop running out of track.

Sebenarnya Yuju sudah tertarik dengan Suga jauh sebelum ia tahu status laki-laki itu.

Awalnya Yuju hanya tertarik dengan senyuman yang membuat lesung pipi laki-laki itu terlihat. Dan Yuju semakin jatuh pada pesonanya setiap laki-laki itu menjelaskan proyek disetiap rapat rutin kantornya.

Anggap lah Yuju sedang mencoba peruntungan dalam mencari cinta yang baru terlepas dari Vernon dan Dokyeom. Tapi apa yang harus ia lakukan saat ia tahu kalau laki-laki itu sudah memiliki istri?

Entah dia harus berterima kasih atau tidak pada temannya yang sudah memberitahu Yuju. Tapi hal itu cukup membuat Yuju kecewa. Karena yaaa, laki-laki itu tidak pernah membahas statusnya saat mereka sedang bersama.

Dan masalahnya, Suga selalu datang tiba-tiba disaat hati Yuju tidak siap. Memang sih Suga itu kan orang proyek yang lebih sering di lapangan dan jarang di kantor. Wajar saja kalau dia tiba-tiba datang ke kantor tanpa Yuju tahu -memang Yuju siapa dia pula?-

Seperti waktu itu.

Suga tiba-tiba datang dang langsung menghampiri Yuju yang sibuk di depan komputernya. Yuju juga hanya menjawab sapaan Suga sekedarnya tanpa menghilangkan fokus dari komputer. Tiba-tiba saja laki-laki itu membelai lembut kepalanya dan langsung pergi tanpa mengucap kata.

What the …

Dan kejadian hal itu selalu Suga lakukan saat ia ke kantor. Entah membelai rambut Yuju, menyentuh dagunya atau sekedar memandangi Yuju dari depan kubikelnya.

Jangan tanya bagaimana keadaan jantung Yuju. Gadis itu bahkan sampai lupa kalau ia menahan napasnya.

Dan malam ini, sepertinya Yuju memang sudah kehilangan akalnya.

Bagaimana bisa Yuju berpikir kalau ini hanya akan menjadi acara nonton yang biasa-biasa saja?

Entah Yuju terlewat bodoh atau polos. Yang jelas Suga sukses membuatnya diam tak berkutik.

Yuju bisa apa saat laki-laki itu menggenggam tangannya erat? Alasannya sih karena Suga kedinginan.

Baiklah, mungkin Suga kedinginan. Makanya laki-laki itu juga mengusap lembut jemari Yuju. Menggenggamnya seakan enggan Yuju pergi sedetik pun.

Menatap Yuju dengan pandangan yang lembut. Dan jangan lupakan senyuman yang semanis lollipop itu.

Yuju hanya bisa diam sambil terus mengalihkan pandangan. Mencoba menenangkan jantungnya yang berontak ingin keluar.

Lupakan filmnya. Di otak Yuju kini hanya ada wajah Suga. Masa bodoh dengan filmnya. Ia hanya ingin cepat-cepat pulang jika tidak mau mati lemas di tengah jalan.

Dan apa ini? Tiba-tiba Suga mengusap lembut pipinya sambil bertanya apa ia kedinginan.

Mana mungkin ia kedingingan jika suhu badannya terus bertambah seiring dengan sentuhan laki-laki itu.

Ohh Tuhannnn. Selamatkan Yuju dari godaan yang sangat indah ini.

He married for the god sake !!!

Dan laki-laki ini terus bertingkah seakan-akan mereka sedang berkencan !

Saat film selesai, bukannya melepaskan genggaman tangannya, Suga malah terus menggenggamnya erat sampai ke basement. Belum lagi adegan “drama” Suga yang ngebut dan Yuju terpaksa harus memeluknya.

Dan jangan lupakan belaian lembut di kepala dan senyuman kelewat manis saat mereka berpisah.

Rasanya kaki Yuju langsung berubah jadi jelly.

Lalu apa yang terjadi dengan Yuju?

Dia terlampau galau sampai-sampai ia tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan.

Yuju tahu kalau ia harus menghentikan semua ini. Menghentikan jantungnya yang terus berdetak. Menghentikan otaknya yang terus memikirkan dia. Dan menghentikan keinginannya untuk bersama lelaki itu.

Baiklah Yuju. Kau harus berpikir jernih dan melupakan semuanya.

Harus !!!

Leave a comment